Otomotif - Nissan bakal menurunkan produksi mobilnya di Cina hingga 30 ribu unit dari yang sudah direncanakan. Pasalnya, permintaan terhadap kendaraan di pasar otomotif terbesar di dunia ini tengah mengalami penuruan yang cukup signifikan.
Melansir Reuters, Rabu (2/1/2019), setelah Ford dan Hyundai, jenama asal Jepang ini menjadi pabrikan yang harus memotong produksinya di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Permintaan kendaraan yang semakin menurun ini, disebabkan oleh efek perang dagang dengan Amerika Serikat, dan sangat berpengaruh dengan kondisi pasar mobil di Cina dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya ini, penurunan produksi sebanyak 30 ribu unit ini selama periode Desember sampai Februari. Rencana tersebut, juga dapat berubah karena permintaan, masalah rantai pasokan, dan faktor lainnya.
Namun, dengan adanya pemotongan produksi ini, tidak diketahui secara pasti, berapa unit yang bakal diproduksi Nissan di Cina.
Sementara itu, melansir harian bisnis Nikkei Jepang, Nissan berencana untuk memotong produksi di tiga pabrik di China, termasuk di Dalian, di mana produksi SUV Qashqai dan Infiniti QX50 dilakukan. Pengurangan produksi juga bakal dilakukan di pabrik Zhengzhou sebagai tempat produksi XTrail dan model merek Venucia.
Sebagai informasi, Cina, merupakan pasar terbesar kedua Nissan secara global, dengan penjualan 1,5 juta unit tahun lalu. Bahkan, awal 2019, Nissan sempat berencana untuk meningkatkan penjualan hingga 2,6 juta unit pada 2022 dan menjadikan Tiongkok sebagai pasar terbesar di seluruh dunia.