Tadi pagi, KompasOtomotif mengalami hal yang sama, dan melipir ke bengkel umum Omega Motor di kawasan Jatinegara. Menurut Babe, salah satu mekanik yang saat itu sibuk menangani sepeda motor yang mogok akibat banjir, spesifikasi standar saja kadang tidak menjamin mesin ”kuat” menerobos air. ”Perlakuan untuk sepeda motor bebek dan ’laki’ hampir sama, skutik agak berbeda.” Katanya.
Berikut langkah-langkah sederhana agar sepeda motor perkasa melintasi genangan air yang tinggi:
1. Desain sepeda motor sudah dirancang untuk berbagai situasi. Misalnya tameng air yang ada pada sepeda motor bebek berfungsi mengarahkan udara ke mesin untuk pendinginan dan memecah air yang menggenang. Jika bagian ini dilepas, mesin akan langsung menabrak air. ”Pasang kembali tameng air ini, minimal untuk memecah air. Pilih mana, tampilan standar atau sepeda motor gampang masuk angin?” canda Babe.
2. Pastikan ketinggian air tidak sampai ke lubang penyedot udara atau filter udara. Karena komponen ini akan terus menyedot udara ketika mesin menyala. Untuk skutik, biasanya filter udara diletakkan agak tinggi dan pabrik menjamin air tak mudah masuk melalui komponen ini. Tapi jika harus menerjang banjir dan ternyata air masuk. Buang air dengan membuka lubang pembuangan yang terletak di bagian bawah boks filter udara dan boks CVT.
3. Jangan khawatir knalpot kemasukan air, karena komponen ini bakal terus ”meniup” gas buang. Selama gas tidak dinaik-turunkan alias digas secara konstan, air tak akan masuk dari knalpot.
4. Jika sepeda motor masih menggunakan karburator, selang pembuangan bensin yang menjuntai ke bawah diganti selang yang lebih panjang, dan hadapkan ke atas. Karena biasanya komponen ini kerap menghisap udara ke dalam.
5. Lakukan treatment untuk busi. Jika cop busi sudah usang atau getas, segera ganti. Jika tidak, berikan lapisan pelindung berupa griss atau gemuk, bisa juga perekat pada pinggiran keramik kepala busi. Bagian ini biasanya yang membuat banyak sepeda motor harus minggir karena mati ”masuk angin” selain filter udara kemasukan air.
6. Perhatikan kelistrikan, dengan menyemprot gemuk atau cairan WD40 di area kelistrikan yang rawan korslet, khususnya yang berarus positif seperti soket CDI, penutup sekering, hingga soket lampu. Lapisan lilin dan minyak yang terkandung membuat air tak mau menempel.
7. Kalau semua komponen dirasa aman, terjang banjir pelan-pelan, dan jangan menggeber gas. Konstan saja di gigi satu atau dua. Ngebut justru membuat gelombang air gampang menabrak mesin.
8. Jika tak mau ambil risiko, misalnya ketinggian air sudah sepinggang orang dewasa, lebih baik matikan mesin, tapi dengan beberapa catatan. Copot kabel busi dan ikat dengan plastik. Begitu juga dengan knalpot dan saringan udara. Lalu, cek penutup oli, rapatkan.